Rantai makanan adalah perjalanan atau peristiwa makan dan dimakan dengan urutan
tertentu antarmakhluk hidup. Perhatikan
gambar-gambar rantai makanan berikut !
1). Rantai makanan pada ekosistem sawah
Pada gambar di samping (gb.4.4) terjadi peristiwa makan dan dimakan yaitu Padi dimakan oleh tikus, kemudian tikus dimakan oleh ular, ular dimakan oleh burung elang. Urutan peristiwa itu disebut rantai makanan. Setelah beberapa waktu burung elang mati, bangkainya membusuk dan bercampur dengan tanah membentuk humus. Humus sangat dibutuhkan tumbuhan, terutama rumput. Begitulah seterusnya sehingga proses ini berjalan dari waktu ke waktu.
Dalam rantai makanan ada tiga komponen penting yaitu produsen (penghasil), konsumen (pemakai) dan pengurai.
Pada gambar 4.4 yang bertindak sebagai produsen adalah padi, sedangkan tikus adalah konsumen tingkat I, ular konsumen tingkat II dan elang adalah konsumen tingkat III. Jika elang mati maka akan diuraikan uleh bakteri, maka bakteri adalah sebagai pengurai. Hasil kerja pengurai dapat membantu proses penyuburan tanah. Contoh pengurai adalah bakteri dan jamur.
Pada gambar di samping (gb.4.4) terjadi peristiwa makan dan dimakan yaitu Padi dimakan oleh tikus, kemudian tikus dimakan oleh ular, ular dimakan oleh burung elang. Urutan peristiwa itu disebut rantai makanan. Setelah beberapa waktu burung elang mati, bangkainya membusuk dan bercampur dengan tanah membentuk humus. Humus sangat dibutuhkan tumbuhan, terutama rumput. Begitulah seterusnya sehingga proses ini berjalan dari waktu ke waktu.
Dalam rantai makanan ada tiga komponen penting yaitu produsen (penghasil), konsumen (pemakai) dan pengurai.
Pada gambar 4.4 yang bertindak sebagai produsen adalah padi, sedangkan tikus adalah konsumen tingkat I, ular konsumen tingkat II dan elang adalah konsumen tingkat III. Jika elang mati maka akan diuraikan uleh bakteri, maka bakteri adalah sebagai pengurai. Hasil kerja pengurai dapat membantu proses penyuburan tanah. Contoh pengurai adalah bakteri dan jamur.
2). Rantai makanan pada ekosistem laut
Di lautan, yang menjadi produsen adalah fitoplankton, yaitu sekumpulan tumbuhan hijau yang sangat kecil ukurannya dan melayang-layang dalam air. Konsumen I adalah zooplankton (hewan pemakan fitoplankton), sedangkan konsumen II-nya adalah ikan-ikan kecil, konsumen III-nya adalah ikan-ikan sedang, konsumen IV-nya adalah ikan-ikan besar.
Urutan peristiwa makan dan dimakan di atas dapat berjalan seimbang dan lancar bila seluruh komponen tersebut ada. Bila salah satu komponen tidak ada, maka terjadi ketimpangan dalam urutan makan dan dimakan tersebut. Agar rantai makanan dapat terus berjalan, maka jumlah produsen harus lebih banyak daripada jumlah konsumen kesatu, konsumen kesatu lebih banyak daripada konsumen kedua, dan begitulah seterusnya.
3) Rantai makanan pada ekosistem hutan
Di hutan pun terajadi peristiwa makan dan dimakan, antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya. Hal tersebut membuktikan bahwa antara makhluk hidup ada saling ketergantungan. Semua hewan baik langsung ataupun tidak langsung bergantung pada tumbuhan. Kijang, kelinci, kuda, dan semua hewan pemakan tumbuhan (herbivora) memiliki ketergantungan secara langsung terhadap tumbuhan. Sedangkan harimau, elang, buaya dan hewan pemakan daging (Karnivora) memiliki ketergantungan secara tidak langsung terhadap tumbuhan.
Yang perlu diingat adalah bahwa dalam rantai makanan yang bertindak sebagai produsen pastilah tumbuhan. Karena tumbuhan adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri yang kita kenal dengan istilah fotosintesis. Dan setiap konsumen I pastilah hewan pemakan tumbuhan (herbivora).
Di lautan, yang menjadi produsen adalah fitoplankton, yaitu sekumpulan tumbuhan hijau yang sangat kecil ukurannya dan melayang-layang dalam air. Konsumen I adalah zooplankton (hewan pemakan fitoplankton), sedangkan konsumen II-nya adalah ikan-ikan kecil, konsumen III-nya adalah ikan-ikan sedang, konsumen IV-nya adalah ikan-ikan besar.
Urutan peristiwa makan dan dimakan di atas dapat berjalan seimbang dan lancar bila seluruh komponen tersebut ada. Bila salah satu komponen tidak ada, maka terjadi ketimpangan dalam urutan makan dan dimakan tersebut. Agar rantai makanan dapat terus berjalan, maka jumlah produsen harus lebih banyak daripada jumlah konsumen kesatu, konsumen kesatu lebih banyak daripada konsumen kedua, dan begitulah seterusnya.
3) Rantai makanan pada ekosistem hutan
Di hutan pun terajadi peristiwa makan dan dimakan, antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya. Hal tersebut membuktikan bahwa antara makhluk hidup ada saling ketergantungan. Semua hewan baik langsung ataupun tidak langsung bergantung pada tumbuhan. Kijang, kelinci, kuda, dan semua hewan pemakan tumbuhan (herbivora) memiliki ketergantungan secara langsung terhadap tumbuhan. Sedangkan harimau, elang, buaya dan hewan pemakan daging (Karnivora) memiliki ketergantungan secara tidak langsung terhadap tumbuhan.
Yang perlu diingat adalah bahwa dalam rantai makanan yang bertindak sebagai produsen pastilah tumbuhan. Karena tumbuhan adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri yang kita kenal dengan istilah fotosintesis. Dan setiap konsumen I pastilah hewan pemakan tumbuhan (herbivora).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar